Ayatlain yang menunjukkan bahwa Allah itu Maha Memulai, Pencipta Pertama, Kausa Prima, Wajib al-Wujud, adalah "Dialah (Allah) yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)-nya, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Arab-Latin żālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad'ụna min dụnihī huwal-bāṭilu wa annallāha huwal-'aliyyul-kabīrArtinya Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Al-Hajj 61 ✵ Al-Hajj 63 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Mengenai Surat Al-Hajj Ayat 62 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 62 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir mendalam dari ayat ini. Ada beraneka penjelasan dari berbagai ulama tafsir mengenai isi surat Al-Hajj ayat 62, di antaranya seperti di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDemikian itu, karena sesungguhnya Allah itulah Tuhan Yang Haq, yang tidak layak ditujukan sebuah peribadahan kecuali kepadaNya, dan sesungguhnya obyek yang disembah oleh kaum musyrikin selain Allah, berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan itulah kebatilan yang tidak membawa manfaat dan mendatangkan bahaya. Dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang MahaTinggi di atas MakhlukNya, Yang MahaTinggi dari keserupaan-keserupaan dan tandingan-tandingan, lagi MahaBesar dalam Dzat, Nama-namaNya, dan sifat-sifatNya; Dia lebih besar dari segala sesuatu.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram62. Apa yang disebutkan sebelumnya berupa kekuasaan Allah memasukkan malam ke dalam siang dan sebaliknya; hal itu terjadi karena Allah adalah Tuhan Yang Maha Benar, agama-Nya benar, janji-Nya benar, dan pertolongan-Nya kepada orang-orang beriman adalah benar adanya, dan bahwasanya apa yang disembah oleh orang-orang musyrik selain Allah berupa berhala dan patung-patung itu adalah perkara batil yang tidak berdasar sama sekali. Dan sesungguhnya Allah Maha Tinggi di atas hamba-hamba-Nya baik dari segi Żat, ataupun kekuasaan-Nya, juga Maha Besar yang hanya milik-Nya lah segala kebesaran, dan keagungan.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah62. Kekuasaan dan keagungan yang sempurna Allah itu karena Dia adalah Tuhan Yang Hak; sedangkan apa yang disembah orang-orang kafir selain-Nya adalah batil. Allah Maha Tinggi dari hamba-Nya dan Maha Agung, tidak ada yang melebihi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah62. ذٰلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq Agama-Nya benar, penyembahan kepada-Nya benar, pertolongan bagi para kekasih-Nya atas musuh-musuh-Nya adalah benar, dan janji-Nya adalah benar. وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah Yakni menyeru berhala-berhala. هُوَ الْبٰطِلُitulah yang batil Yang tidak kekal dan bukan merupakan tuhan. وَأَنَّ اللهَ هُوَ الْعَلِىُّ dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi Yakni Maha Tinggi atas segala sesuatu, Maha Suci dari segala sekutu, dan jauh dari apa yang dikatakan orang-orang zalim. الْكَبِيرُ lagi Maha Besar Yakni memiliki keangkuhan, kebesaran, dan keagungan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah62. Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah adalah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar atas segala sesuatu dengan kekuasaan dan keagungan-Nya. Yang Maha Agung dari segala apapun yang tidak akan ada persekutuan bagi-Nya📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDemikian itu karena Allah adalah Dzat Yang Maha benar dan sesungguhnya sesuatu yang mereka seru selain Dia itulah yang bathil. Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha tinggi} Maha tinggi atas segala sesuatu dengan Dzat, keperkasaan, dan kekuasaannya {lagi Maha besarMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H62. “Kuasa Allah yang demikian itu,” Dzat yang memegang kekuasaan dan menetapkan hukum-hukum “adalah karena sesungguhnya Dia-lah Rabb Yang Haq,” maksudnya yang tetap eksis, senantiasa ada dan tidak akan pupus. Allah bernama al-Awwal, yang tidak ada sesuatu pun yang mendahuluiNya. Dia-lah al-Akhir, yang tidak ada sesuatu pun setelahNya, sempurna dalam nama-nama dan sifat-sifatNya, jujur dalam janjiNya, yang janjiNya benar-benar terjadi, perjumpaan denganNya pasti, agamaNya benar, peribadahan untukNya itulah pilihan yang benar, yang akan bermanfaat lagi lestari dalam keabadian. “Dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah,” berupa arca-arca, tandingan-tandingan dari bangsa binatang dan benda-benda mati “itulah yang batil,” yang memang keberadaannya merupakan kebatilan dan peribadahan untuknya pun satu bentuk kebatilan. Lantaran ia bertumpu pada benda yang lemah lagi binasa, maka ia menjadi batil pula akibat terpengaruh dengan tujuan dan maksudnya yang batil. “Dan bahwasanya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” Yang Mahatinggi dalam DzatNya, Dia Mahatinggi di atas segala makhlukNya, Mahatinggi dalam kemuliaanNya. Dia Mahasempurna dalam sifat-sifatNya, yang termasuk petunjuk keagungan dan kebesaranNya, bahwa bumi berada di GenggamanNya di Hari Kiamat, langit-langit terlipat-lipat di Tangan kananNya. Dan termasuk tanda kebesaranNya bahwa kursiNya telah memenuhi langit dan bumi. Termasuk pertanda keagungan dan kebesaranNya, bahwa ubun-ubun para hambaNya berada di TanganNya. Tidaklah mereka menjalankan apa ppun melainkan tergantung kehendakNYa, tidaklah mereka bergerak dan diam melainkan dengan iradahNya. Dan hakikat kibriya’ kebesaran Allah tidak di ketahui kecuali oleh Allah saja, tidak diketahui oleh malaikat terdekat, nabi yang diutus; yaitu setiap sifat kesempurnaan, kemuliaan, kebesaran dan keagungan. Sifat-sifat itu melekat pada Allah. Kepemilikan Allah terhadap sifat-sifat itu, adalah yang paling sempurna dari sifat-sifat itu. Di antara indiikasi kebesaranNya, bahwasanya seluruh ibadah yang berasal dari penghuni langit dan bumi secara keseluruhan, tujuannya untuk membesar-besarkan, mengagungkan, memuliakan, dan menghormatiNya. Untuk itu, takbir menjadi symbol bagi ibadah-ibadah yang utama seperti shalat dan ibadah lainnya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Hajj ayat 62 Dia senantiasa kekal dan tidak akan fana, Dia yang pertama di mana tidak ada sesuatu sebelum-Nya, dan Dia yang terakhir, di mana tidak ada sesuatu setelah-Nya, Dia sempurna nama dan sifat-Nya, benar janji-Nya, janji-Nya hak, pertemuan dengan-Nya adalah hak, agama-Nya adalah hak, beribadah hanya kepada-Nya adalah hak, Dia Yang Memberikan Manfaat dan Yang Kekal selalu. Dirinya batil dan menyembahnya pun batil. Dzat-Nya tinggi di atas semua makhluk-Nya, kedudukan-Nya tinggi, sifat-Nya sempurna, dan mengalahkan semua makhluk-Nya. Dia Mahabesar dzat-Nya, nama-Nya, sifat-Nya, di mana karena kebesaran dan keagungan-Nya bumi dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, langit dilipat dengan Tangan Kanan-Nya. Karena kebesaran-Nya, kursi-Nya sampai meliputi langit dan bumi. Karena kebesaran-Nya, semua makhluk di bawah kekuasaan-Nya. Hakikat kebesaran yang tidak diketahui kecuali oleh-Nya adalah bahwa ia merupakan semua sifat sempurna, agung dan besar. Sifat yang dimiliki-Nya adalah sifat yang paling besar dan sempurna. Karena kebesaran-Nya, semua ibadah yang keluar dari penghuni langit maupun bumi tujuan-Nya adalah untuk membesarkan dan mengagungkan-Nya. Oleh karena itulah, takbir menjadi syiar terhadap ibadah-ibadah yang besar seperti shalat dan lainnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 62Demikianlah, Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam, karena Allah, dialah tuhan yang hak sehingga hanya dia yang ber-hak disembah. Dan sungguh apa saja yang mereka seru selain dia yang dianggap tuhan dan disembah, itulah tuhan dan persembahan yang batil, salah, sesat, dan jauh dari kebenaran; dan sungguh Allah, dialah yang mahatinggi dari semua tuhan-tuhan yang dianggap tinggi oleh manusia; mahabesar, kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. 63. Tidakkah engkau memperhatikan fenomena alam semesta, termasuk siklus air yang terjadi dalam kehidupan kita, bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, kemudian sebagian air itu tersimpan pada pepohonan sehingga bumi menjadi hijau' sungguh, Allah mahahalus, kasih sayang-Nya dengan menyediakan oksigen dan protein nabati yang diperlukan seluruh makhluk hidup, maha mengetahui segala sesuatu, termasuk yang paling dibutuhkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah beberapa penjabaran dari kalangan ulama tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Hajj ayat 62 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Banyak Dikunjungi Baca berbagai halaman yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Baqarah 177, Ibrahim 7, Yasin 82, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Al-Buruj. Ada juga Al-Isra, Fatir 37, Al-Qashash 77, An-Nisa 36, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ayat 15 Lima Belas. Al-Baqarah 177Ibrahim 7Yasin 82Ar-Rahman 13Ar-Rum 21Al-BurujAl-IsraFatir 37Al-Qashash 77An-Nisa 36Innallaha Ma’ash ShabiriinAyat 15 Lima Belas Pencarian surah al isra ayat 33, al yunus ayat 41, surat al balad artinya, al imran 21, ayat tabbat yada Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
DialahYang Maha Tinggi Dialah Yang Maha Suci Dialah Yesus Raja Damai Dialah Yang Maha Mulia Dialah Yang Maha Besar Dialah Yesus Luar Biasa. Reff: Kami Bangga Memiliki Allah Seperti-Mu Kami Bahagia Menjadi Milik-Mu Kami Muliakan Kami Tinggikan Kami Agungkan Nama-Mu Yesusku Kami Bangga Memiliki Allah Seperti-Mu Kami Bahagia Menjadi Milik-Mu
Allah ta’ala berfirman وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Dan Allah maha tinggi Maha besar.” QS 2 255 وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ an sesungguhnya Allah, Dialah yang maha tinggi lagi maha besar.” QS Al hajj 62 سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى “Sucikanlah nama Rabbmu yang paling tinggi.” Allah maha tinggi dalam kedudukan-Nya, tinggi sifat dan keagungan-Nya. Karena sifat-sifat-Nya sangat agung dan tidak ada yang dapat menyerupainya dan tidak ada satu sifat pun yang mirip dengan-Nya. Banyak sekali dalil dan bukti serta keterangan akan ketinggian Allah, dan lebih dari 1000 dalil mengenai ketinggian Allah. Penjelasan tentang ketinggian-Nya وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ “Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya.” QS Al anam18 Penjelasan tentang “al uruj” naiknya sesuatu kepada-Nya. يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْه “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya.” QS As sajadah 5 Penjelasan tentang As suud naiknya sesuatu kepada-Nya. إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ “Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shaleh dinaikan-Nya.” QS Fathir 10 Penjelasan tentang dinaikannya sebagian hamba-Nya kepada-Nya. بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ “Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.” QS An nisa 158 Penjelasanya tentang diturunkannya Al quran. تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ “Kitab Al Quran diturunkan oleh Allah yang maha tinggi yang maha perkasa lagi maha bijaksana.” QS Az zumar1 Dalil-dalil ini dan yang serupa denganya sangat banyak dalam Al-quran dan As sunnah, semuanya menetapkan ketinggian Allah dan bahwasannya Dia tinggi diatas segala sesuatu dan tidak ada yang diatas-Nya. Bahkan Dia diatas Arys yang mulia sebagaimana yang telah Dia kabarkan oleh Rasulullah shallahu alaihi wassalam, ini adalah perkara yang sudah ditetapkan. Beriman tentang ketinggian Allah diatas makhluk-Nya mewariskan kepada seorang hamba pengagungan kepada Allah, merendahkan diri kepada-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan aib, mengikhlaskan peribdahan kepada-Nya. Oleh Ustdaz DR. Syafiq Riza Basalamah. Sumber . Dialahyang perkasa di atas seluruh makhluknya, maha tinggi dalam keperkasaan dan kekuatannya, tidak ada yang dapat mengalahkannya dan menandinginya. Segala sesuatu berada di bawah keperkasaannya dan kekuasaannya. Al-Baihaqi rahimahullah berkata, "Al-Qahhar adalah Al-Qahir dalam makna mubalaghah (sangat). Dia yang maha kuasa.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang POKOK-POKOK DAKWAH PARA RASUL ADALAH SAMA Ayat 1-53 Wahyu Allah SWT kepada Muhammad SAW sama dengan wahyu-Nya kepada rasul-rasul sebelumnya Ayat 1-4 1 Ha Mim. 2 'Ain Sin Qaf. 3 Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang yang sebelum kamu. 4 Kepunyaan-Nya lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Para Malaikat memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk penghuni bumi Ayat 5-6 5 Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya karena kebesaran Tuhan dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 6 Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi perbuatan mereka, dan kamu ya Muhammad bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka. Al-Qur'an adalah sebagai peringatan untuk seluruh umat manusia Ayat 7-9 7 Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada umulqura penduduk Mekah dan penduduk negeri-negeri sekelilingnya serta memberi peringatan pula tentang hari berkumpul kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. 8 Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat saja, tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang lalim tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong. 9 Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah? Maka Allah, Dialah Pelindung yang sebenarnya dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Perselisihan-perselisihan umat manusia dikembalikan penyelesaiannya kepada Kitab Allah SWT Ayat 10-12 10 Tentang sesuatu apa pun kamu berselisih maka putusannya terserah kepada Allah. Yang mempunyai sifat-sifat demikian itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakal dan kepada-Nya lah aku kembali. 11 Dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan pula, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 12 Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi, Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Semua para rasul mengajak untuk menyembah kepada Allah SWT Yang Maha Esa Ayat 13-19 13 Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu, Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama -Nya orang yang kembali kepada-Nya. 14 Dan mereka ahli kitab tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya untuk menangguhkan azab sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka al-Kitab Taurat dan Injil sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu. 15 Maka karena itu serulah mereka kepada agama itu dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah, "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali kita" 16 Dan orang-orang yang membantah agama Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan Allah dan bagi mereka azab yang sangat keras. 17 Allah-lah yang menurunkan kitab dengan membawa kebenaran dan menurunkan neraca keadilan. Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat? 18 Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar akan terjadi. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh. 19 Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Allah SWT memberikan pembalasan kepada amal seseorang menurut niatnya Ayat 20-29 20 Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat. 21 Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan dari Allah tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. 22 Kamu lihat orang-orang yang lalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang saleh berada di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. 23 Itulah karunia yang dengan itu Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah, "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. 24 Bahkan mereka mengatakan, "Dia Muhammad telah mengada-adakan dusta terhadap Allah." Maka jika Allah menghendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu, dan Allah menghapuskan yang batil dan membenarkan yang hak dengan kalimat-kalimat-Nya al-Qur'an. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. 25 Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, 26 dan Dia memperkenankan doa orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah pahala kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras. 27 Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. 28 Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. 29 Dan di antara ayat-ayat tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. Allah SWT memaafkan sebagian besar dosa hamba-hamba-Nya Ayat 30-37 30 Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. 31 Dan kamu tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong selain Allah. 32 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal yang berlayar di laut seperti gunung-gunung. 33 Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan -Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur, 34 atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar dari mereka. 35 Dan supaya orang-orang yang membantah ayat-ayat kekuasaan Kami mengetahui bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan ke luar dari siksaan. 36 Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia, dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. 37 dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Kewajiban bermusyawarat tentang masalah keduniaan Ayat 38 38 Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Bersabar dan memberi maaf lebih baik daripada mengambil pembalasan Ayat 39-43 39 Dan bagi orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan lalim mereka membela diri. 40 Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim. 41 Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka. 42 Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat lalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. 43 Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. Orang-orang yang dibiarkan sesat oleh Allah SWT tidak akan menemukan pemimpin yang memberi petunjuk Ayat 44-50 44 Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang Pemimpin pun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang lalim ketika mereka melihat azab berkata, "Adakah kiranya jalan untuk kembali ke dunia?" 45 Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena merasa hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan kehilangan keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang lalim itu berada dalam azab yang kekal. 46 Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya sesuatu jalan pun untuk mendapat petunjuk. 47 Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak pula dapat mengingkari dosa-dosamu. 48 Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah. Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri niscaya mereka ingkar karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar kepada nikmat. 49 Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, 50 atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. Cara Wahyu diturunkan kepada Rasul Ayat 51-53 51 Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan malaikat lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. 52 Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu al-Qur'an dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab al-Qur'an dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. 53 Yaitu jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.
Dan Allah maha tinggi Maha besar." (QS: 2: 255) وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ. Ðan sesungguhnya Allah, Dialah yang maha tinggi lagi maha besar." (QS: Al hajj: 62) سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى "Sucikanlah nama Rabbmu yang paling tinggi."
Oleh Ustadi Hamzah, Department of Religious Studies Faculty of Ushuluddin Islamic Theology & Thought State Islamic University Sunan Kalijaga JAKARTA - Nama dan sifat Allah Al Aliy disebutkan enam kali dalam Alquran, yakni pada surah Al Syura 4, Luqman 30, Ghafir 12, Al Hajj 62, Saba’ 23, Al Baqarah 255. Keseluruhannya bermakna Yang Mahatinggi. Lafaz ini selalu dirangkai dengan Asma’ul Husna yang lain, yakni Al Kabîr Yang Mahabesar dan Al Adzîm Yang Mahaagung. Allah berfirman, لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar QS Asy Syura 4. ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar QS Al Hajj 62. Penyebutan lain yang menggambarkan Allah Yang Maha Tinggi di antaranya adalah lafaz Al A’lâ QS Al Najm 7; Al Lail 20; Thaha 68; Al A’la 1; Al Nahl 60; Al Rum 27, ta’âlâ QS Al Nahl 3; Al Jinn 3; Al Naml 63; Al Mukminun 116; Al A’raf 92, 190; Thaha 114, dan Al Muta’âl QS Al Ra’du 9. Seluruh bentuk penyebutan tersebut menggambarkan bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Tinggi. Sifat ini mengandung dua arti, yakni Allah Mahatinggi atas segala makhluk-Nya, dan Allah hanyalah satu-satunya Tuhan, karena tidak ada yang lebih tinggi derajatnya dari Allah. Allah berfirman, فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ Maka Mahatinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan yang mempunyai Arsy yang mulia QS Al Mukminun 116. Berdasarkan penjelasan makna Al Aliy tersebut, kita dapat memahami bahwa tidak ada satupun makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari Allah. Dengan demikian, kita wajib menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat mengabdi dan sesembahan, dan mengingkari adanya makhluk yang diposisikan sebagai sesembahan. Apa pun indah, besar, mengagumkan, dan lain sebagainya, jika dia makhluk, maka derajatnya tetap rendah, sehingga tidak pantas dijadikan sesembahan. Dengan menjadikan Allah Yang Mahatinggi sebagai tempat mengabdi, maka kita juga akan berada pada posisi tinggi dan mulia di antara makhluk-makhluk lain. Begitu sebaliknya, jika ada orang yang tidak menjadikan Allah sebagai tempat mengabdi, posisi dia sangat rendah di hadapan makhluk lain, terlebih di hadapan Allah. Wallahu a’lam. Sumber Majalah SM Edisi 15 Tahun 2018 Link artikel asli sumber Suara Muhammadiyah
Namadan sifat Allah Al Aliy disebutkan enam kali dalam Alquran. Pertanyaan Sebagian orang mengatakan bahwa Allah ada di Atas langit, sebagian lain mengatakan bahwa Allah tidak punya tempat. Manakah diantara pendapat yang benar berkaitan dengan masalah ini ??? Teks Jawaban puji hanya milik Allah semata, Ahlussunnah wal jama'ah telah berdalil tentang Ketinggian Allah ta'ala di atas makhluk-Nya Uluww Tinggi dengan Dzat-Nya dari Al-Qur'an, Hadits, Ijma' konsensus , akal dan fitroh. Pertama sementara dari Al-Qur'an berbagai macam bentuk dalil yang digunakan, kadangkala dengan menyebutkan kata " Uluww Tinggi " kadang dengan menyebutkan kata " fauqiyyah Diatas ". terkadang juga menyebutkan Menurunkan sesuatu dari-Nya. Terkadang juga menyebutkan " Naik kepada-Nya ", kadang pula " Diatas langit " … Kata " Uluww " seperti dalam firman-Nya ; " Dan Dialah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung " Al-Baqarah 255. " Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi " Al-A'la 1 Kata " Fauqiyyah " dalam firman " Dan Dia Yang Maha berkuasa atas hamba-hamba-Nya " Al-An'am 18. " Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas dan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka " An-Nahl 50 Turunnya sesuatu dari-Nya, seperti firman-Nya " Mengatur urusan dari langit ke bumi " Sajadah 5, " Sesungguhnya Kami Allah telah menurunkan Dzikro Al-Qur'an " Al-Hijr 6 dan yang semisalnya Dan naiknya sesuatu kepada-Nya, seperti firman-Nnya " Naik kepada-Nya kalimat yang baik dan amal sholeh serta mengangkat-Nya " Fatir 10. seperti juga ; " Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan " Al-Ma'arij 4 Keberadaan-Nya di langit seperti dalam firman-Nya " Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu " Al-Mulk 16 Kedua Sementara dalam sunnah, telah ada dari Nabi sallallahu'alaihi wasallam secara mutawatir baik dari ucapan, perbuatan maupun ketetapannya. Diantara yang ada dari ucapan Beliau sallaallahu'alihi wasallam menyebutkan uluw tinggi dan fauqiyyah atas adalah " Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi " setiap kali beliau ucapkan dalam sujudnya. Dan hadits " Allah ada di atas Arsy " Sementara pekerjaan beliau seperti mengangkat telunjukkan ke langit ketika beliau khutbah nan agung di hadapan manusia, yaitu ketika hari Arofah dalam haji Wada', Beliau sallallahu'alaihi wasallam bersabda " Ketahuilah, apakah telah kusampaikan ?? mereka menjawab " Iya, sudah ". " Ketahuilah, apakah telah kusampaikan ?, mereka menjawa " Iya, sudah ". " Ketahuilah, apakah telah kusampaikan ? Mereka menjawab lagi " Iya, sudah ". kemudian beliau berkata " Ya Allah, saksikanlah " sambil memberikan isyarat telunjuknya ke langit kemudian mengarah ke orang-orang. Diantaranya juga beliau mengangkat tangan ke langit ketika berdoa sebagaimana dalam puluhan hadits. Ini menetapkan akan ketinggian dengan perbuatan. Dan ketetapan taqrir seperti dalam hadits Jariyah ketika Nabi sallallahu'alahi wasallam bertanya kepadanya " Dimana Allah ? Dia menjawab " Di langit ". kemudian bertanya lagi " Siapa aku ? ", dia menjawab " Engkau utusan Allah. Kemudian Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam berkata kepada tuannya " Merdekakan dia, karena dia telah beriman " Dia Cuma sekedar budak tidak berpendidikan sebagiamana kebanyakan para budak, masih budak belum merdeka tidak memiliki dirinya, dia tahu bahwa Tuhannya ada di langit. Sementara orang yang sesat dari bani Adam mengatakan Dia tidak ada di atas, tidak di bawah, tidak juga di kanan maupun kiri bahkan mereka mengatakan Dia Tuhan ada di mana-mana !!! Ketiga dalil Ijma' konsensus para ulama' . Para ulama' salaf telah bersepakat Allah dengan Dzat-Nya di langit. Sebagaimana yang dinukil oleh ahli ilmu seperti Dzahabi rohimahullah dalam kitabnya Al-Uluw LilAlyyil Goffar Keempat sementara dalil akal, kami katakan bahwa uluw tinggi adalah sifat yang sempurna menurut kesepakatan orang yang berakal. Kalau itu sifat sempurna, seharusnya dimiliki Allah, karena semua sifat kesempurnaan mutlah hanya milik Allah semata. Maka ia adalah tetap milik Allah. Kelima sementara dalil fitroh, maka tidak ada satupun yang melawan dan mengingkarinya, karena setiap orang secara fitrah mengatakan Allah ada di langit. Oleh karena itu manakala ada sesuatau yang mengagetkan atau merisaukan yang dia tidak bisa melawannya, maka dia akan menggarahkan secara langsung kepada Allah. Karena hatinya secara otomatis menghadap ke langit tidak ke arah lainnya. Bahkan yang mengherankan orang-orang yang mengingkari akan sifat uluw tinggi untuk Allah di atas makhluk-Nya tidak mengangkat tangannya ketika berdoa kecuali mengarah ke langit. Sampai Fir'aun musuh Allah, ketika berdebat dengan Nabi Musa tentang Tuhannya dia berkata kepada menterinya Haman " Wahai Haman, bangunkan untukku menara, siapa tahu saya bisa mencapai sebab. Sebab-sebab ke langit sehingga saya bisa melihat Tuhannya Musa ". Pada hakekatnya Fir'aun tahu dirinya bahwa Allah benar-benar ada, sebagaimana dalam firman-Nya " Mereka mengingkarinya, akan tetapi dirinya meyakin adanya Tuhan dalam kondisi dholim dan kesombongan ". Ini adalah dalil-dalil dari Al-Qur'an, hadits, Ijma', akal, fitroh bahkan dari ucapan ornag kafir bahwa Allah ada di atas langit. Kami memohon kepada Allah hidayah menuju kebenaran. dialahyang maha tinggi, dialah yang maha suci. dialah yesus raja damai. dialah yang maha mulia, dialah yang maha besar. dialah yesus luar biasa. kami bangga memiliki allah seperti-mu. kami bahagia menjadi milik-mu. kami muliakan, kami tinggikan. kami agungkan nama-mu yesus.
Soal Sebutkan Dalil-dalil dalam Al-Qur’an yang menyebutkan Maha Tinggi Dzat Allah, Kemuliaannya, Derajatnya dan Kekuasaannya? Sebutkan pula Perkataan Ulama tentang Dimana Allah, disertai Sumber/Rujukan atau Referensinya? Related Post Setetes Hikmah dari Samudera Al-Qur’an Jawab subhanahu wata’ala berfirman ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Artinya “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Al-Baqarah 2255 Allah subhanahu wata’ala سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى Artinya “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi”. QS. Al A’laa 871 firman Allah ta’ala إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ ٱلْأَعْلَىٰ Artinya “Tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mengharapkan wajah Tuhannya yang Maha Tinggi”. QS. Al-Lail 9220 Allah ta’ala عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ٱلْكَبِيرُ ٱلْمُتَعَالِ Artinya “Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi”. QS. Ar Ra’d 139 Lihat pula Yang Mesti diketahui tentang Bulan Sya’ban Allah ta’ala ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Artinya “Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. An Nisa 434 Allah ta’ala ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Artinya “Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Saba’ 3423 Allah ta’ala . ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌ Artinya “Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”. QS. Asy Syuura 4251 Allah ta’ala ۚ فَٱلْحُكْمُ لِلَّهِ ٱلْعَلِىِّ ٱلْكَبِيرِ Artinya “Maka putusan sekarang ini adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Ghafir 4012 Allah ta’ala وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Artinya “Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Al Hajj 2262 ?.Firman Allah ta’ala وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Artinya “Dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. Luqman 3130 Pengertian “Maha Tinggi” disini adalah mencakup keseluruhan maknanya. Barangsiapa yang menganggap tinggi disini maknanya adalah tinggi kekuasaannya bukan tinggi dzatnya sungguh dia telah menghakimi sendiri Al-Qur’an tanpa ilmu dan dalil. Lihat pula Perintah dan Keutamaan Menuntut Ilmu Agama Allah ta’ala هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Artinya “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. QS. Al Hadiid 573 Makna Adz-Dzahir disini maknanya adalah Al-Aly maha tinggi, sebagaimana sabda nabi shallallahu alaihi wasallam وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شيء Artinya “Engkaulah maha tinggi tidak ada diatas-Mu sesuatu apapun”. HR. Muslim 7064 PERKATAAN ULAMA MENJAWAB TENTANG DIMANA ALLAH 1️⃣ .Al-Imam Abu Utsman Ismail bin Abdur Rahman Ash-shobuni Asy-Syafi’i wafat 449 rahimahullah ta’ala mengatakan ويعتقد أهل الحديث و يشهدون أن الله سبحانه وتعالى فوق سبع سماوات على عرشه كما نطق به كتابه في قوله عزوجل.. . Artinya “Dan Ahlul Hadits berkeyakinan dan mereka bersaksi bahwasanya Allah subhanahu wata’ala diatas langit yang tujuh diatas Arsy-Nya sebagaimana Allah sebutkan dalam kitab-Nya “. Kitab Syarah Aqidatus salaf Wa ashhabul hadits 72 2️⃣ .Ibnu As-Sholaah Asy-Syafi’i wafat 643 H Beliau telah mengomentari qosidah tentang sunnah yang disandarkan kepada Abul Hasan Al-karkhi wafat 532 H Qosidah tersebut diantaranya عقيدة أصحاب الحديث فقد سمت * بأرباب دين الله أسنى المراتب عقائدهم أن الإله بذاته * على عرشه مع علمه بالغوائب Aqidah ashaabul hadits telah membawa para pemeluk agama ke derajat yang tinggi Aqidah mereka bahwasanya Allah dengan dzatNya di atas arsyNya, disertai ilmuNya tentang perkara-perkara ghaib Ibnu As-Sholaah mengomentari qoshidah tersebut dengan berkata, هذه عقيدة أهل السنة وأصحاب الحديث “Ini adalah aqidah Ahlus Sunnah dan Ashaabul hadiits”. Kitaab al-Arsy, karya Adz-Dzhabiy 2/342. Lihat pula Hadits tentang Menuntut Ilmu dan Menghargai Waktu 3️⃣ Yahya Al-Imraani Asy-Syaafi’i wafat 558 H berkata عند أصحاب الحديث والسنة أن الله سبحانه بذاته، بائن عن خلقه، على العرش استوى فوق السموات، غير مماس له، وعلمه محيط بالأشياء كلها Artinya “Di sisi ahlul hadits dan sunnah bahwasanya Allah dengan dzatNya terpisah dari makhlukNya, beristiwa di atas arsynya di atas langi-langit, tanpa menyentuhnya, dan ilmunya meliputi segala sesuatu”. Kitab Al-Intishoor fi Ar-Rod alaa al-Qodariyah al-Asyroor 2/607 4️⃣. Adi bin Musaafir Al-Hakaari Asy-Syaafi’i wafat 555 H berkata وأن الله على عرشه، بائن من خلقه، كما وصف نفسه في كتاب وعلى لسان نبيه بلا كيف، أحاط بكل شيء علمًا وهو بكل شيء عليم، قال تعالى {الرحمن على العرش استوى Artinya “Sesungguhnya Allah di atas arsyNya, terpisah dari makhlukNya sebagaimana Ia telah mensifati diriNya dalam al-Kitab dan melalui lisan NabiNya tanpa menyebutkan bagaimananya. Ilmunya meliputi segala sesuatu dan Ia mengetahui segala sesuatu. Allah berfirman الرحمن على العرش استوى Artinya “Ar-Rahman beristiwaa di atas arsy” 5️⃣ “I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah” hal 30. Lihat pula Khutbah Jumat Menjadi Muslim yang Peduli 6️⃣. Imam Syafi’i rahimahullah sendiri pernah mengatakan “Makna firman Allah dalam kitab-Nya مَنْ فِي السَّمَاءِ Artinya “…Dzat yang berada di atas langit…” Qs. Al Mulk 16. di atas Arsy, sebagaimana Dia firmankan الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى Artinya “Allah yang Maha Pengasih itu berada di atas Arsy” QS. Thaha 5. Maka, Allah itu di atas Arsy sebagaimana yang Dia kabarkan sendiri, tanpa perlu mempersoalkan bagaimananya. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Artinya “Tidak ada sesuatu pun yang sama dengan-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” QS. Asy-Syuro 11 Manaqibusy Syafi’i lil Baihaqi 1/397-398. Lihat pula Keistimewaan Penghafal Al-Qur’an 7️⃣. Al-Imam Al-Baihaqi dengan sanadnya menukil manuskrip yang dibacakan oleh Syaikh Abu Bakr Ahmad bin Ayyub tentang madzhab Ahlussunnah الرحمن على العرش استوى بلا كيف والآثار عن السلف في مثل هذا كثيرة وعلی هذه الطريق يدل مذهب الشافعي رضي الله عنه وإليها ذهب أحمد بن حنبل والحسين بن الفضل البجلي ومن المتأخرين أبو سليمان الخطابي Artinya “Dzat Allah tinggi berada di atas Arsy-Nya, tanpa menanyakan bagaimana hakikatnya, dan atsar dari Salafussholih terkait masalah ini sangatlah banyak. Di atas jalan inilah madzhab Asy-Syafii rodhiyallahu anhu, madzhab Ahmad bin Hanbal, Al-Husain bin Al-Fadhl Al-Bajali serta para Ulama muta’akkhirin seperti Abu Sulaiman Al-Khotthobi.” Al-Asma’ was Shifat 2/308 8️⃣. Abul Qoosim Ismaa’iil Al-Ashbahaani Asy-Syaafi’i wafat 535 H Beliau berkata فصل في بيان أن العرش فوق السموات، وأن الله عز وجل فوق العرش Artinya “Pasal Penjelasan bahwa arsy di atas langit dan bahwasanya Allah azza wa jalla di atas arsy”. Kitab Al-Hujjah bi Bayaan Al-Mahajjah 2/83 9️⃣. Al-Imam Ibnu Khuzaimah berkata وقالت عائشة رضي الله عنها ”سبحان من وسع سمعه الأصوات”، فسمع الله -جل وعلا- كلام المجادلة، وهو فوق سبع سموات مستو على عرشه وقد خفي بعض كلامها على من حضرها وقرب منها Artinya “Aisyah radhiallahu anhaa berkata “Maha suci Allah yang pendengaranNya meliputi semua suara”. Maka Allah mendengar perkataan sang wanita yang mengajukan gugatan, padahal Dia berada di atas langit yang tujuh beristiwa di atas arsyNya. Sementara terluputkan sebagian perkataannya pada orang yang hadir dihadapannya atau yang dekat denganya”. Kitaab At-Tauhiid wa Itsbaat Sifaat Ar-Robb Azza wa Jalla, 1/107 ?. Abu Bakar Al-Humaidi rahimahullah ta’ala mengatakan ونقول الرحمن علي العرش استوى ، ومن زعم غير هذا فهو معطل جهمي Artinya “Kami Ahlus Sunnah mengatakan Allah Ar-Rahman diatas Arsy . Dan barangsiapa yang mengatakan selain ini maka mereka adalah Mu’athilah Jahmiyyah. Ushul As-Sunnah Lil Humaydi ma’a syarhihi Lis Syaikh Abdullah al-Bukhari 96 Barakallahu fiikum. * * Dijawab oleh Muhammad Farid Wajdi, Pengasuh Ponpes Modern Putri IMMIM Minasatene-Pangkep/Guru Al-Qur’an-Hadits Kelas VII-IX SMP/MTs. - Advertisement -
Dialahyang Maha Suci dan Maha Tinggi. 2. Al-Huduts. Huduts artinya baru. Mustahil jika Allah baru. Keberadaan-Nya adalah yang paling awal sebelum diciptakannya alam semesta ini oleh-Nya. 3. Al-Fana
Jakarta - Allah Maha Pencipta disebut apa? Dalam asmaul husna, Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq. Ini sifat Allah yang menunjukkan kemampuan-Nya dalam menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan pasti indah. Ulama menafsirkan Allah memiliki kekuasaan yang mutlak untuk menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan menjadi ada, tanpa memerlukan unsur-unsur material. هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." QS. Al-Hasyr ayat 24 Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq adalah sumber dari segala keberadaan dan kehidupan di alam semesta ini. Tidak ada yang mampu menciptakan seperti Allah, dan segala yang ada dalam alam semesta ini adalah bukti kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya sebagai Maha Pencipta. Simak penafsiran lengkapnya agar lebih memahami. Berikut ulas lebih mendalam tentang Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq dalam asmaul husna, Kamis 8/6/2023.Tilawah adalah bacaan yang mulia. Adapun tilawah dalam konteks Al-Qur’an adalah perintah membacanya dan mengikuti bacaan itu dengan pengamalan. Qiraah atau iqra biasa diterjemahkan dengan membaca, bacalah. Tetapi dari segi istilah kata qiraah itu o...Disebut Al-Khaliq dalam Asmaul HusnaAnak-anak Kashmir saat menghadiri kelas pembacaan Al-Quran di sebuah madrasah lokal selama bulan Ramadan di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, 30/5. AP Photo / Mukhtar KhanAllah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq, yang menggambarkan-Nya sebagai Pencipta paling agung. Dalam asmaul husna, Al-Khaliq adalah salah satu nama Allah yang menunjukkan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan alam semesta beserta isinya. Kementerian Agama atau Kemenag RI menjelaskan Allah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, mengatur setiap rincian dengan akurat, dan memberikan keindahan yang tak terhingga. Dalam Mufradat Alfadz Al-Qur'an, Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq diartikan sebagai Dzat yang mampu menciptakan sesuatu tanpa menggunakan bahan. Ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak untuk menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan menjadi ada, tanpa memerlukan unsur-unsur material. Allah adalah sumber penciptaan yang tiada tanding, dan tak ada yang mampu menandingi-Nya dalam kekuasaan-Nya untuk menciptakan dan membentuk alam semesta ini. Majalah SM Edisi 17 Tahun 2017, memaparkan Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq, sejatinya bisa mendorong manusia memperoleh kesadaran akan keberadaan Tuhan dan "menemukan" Tuhan sebagaimana Nabi Ibrahim AS. Pemikiran tentang ciptaan-Nya isa mengantarkan pada kesadaran pengetahuan yang mendorong manusia untuk menyusun konsep-konsep dan mewujudkannya dalam realitas kehidupan Sempurna dan IndahSebagai umat Islam, wajib meyakini Allah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah Maha Pencipta disebut Al-Khalaq. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran "Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah." QS. as-Sajdah 7. Ayat tersebut menggambarkan Allah menciptakan segala sesuatu dengan keindahan dan kesempurnaan yang tak terhingga. Tidak ada ciptaan Allah yang tidak sempurna, kecuali jika makhluk-Nya menganggap dirinya tidak sempurna. Menurut penafsiran Al-Quran Indonesia, Al-Khaliq berasal dari kata dasar "kh-l-q" dalam bahasa Arab Klasik. Kata tersebut bermakna mengukur dengan akurat, menentukan ukuran atau porsi yang tepat, membandingkan satu hal dengan lainnya, menciptakan sesuatu berdasarkan pola atau model yang telah ditentukan, serta menciptakan sesuatu dari ketiadaan menjadi ada. Bisa dipahami, Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq yang menciptakan segala sesuatu dengan ketepatan dan kebenaran yang absolute. Tidak ada kesalahan atau kekurangan dalam penciptaan-Nya, karena Allah mengetahui segala sesuatu dengan sempurna dan memiliki kebijaksanaan tanpa batas. Dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam SMP oleh Marzuki, juga dijelaskan Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq diartikan sebagai Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu secara sempurna dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Nama dan sifat Al-Khaliq secara jelas disebutkan dalam Al-Quran, terutama dalam Surah Al-Hasyr ayat 24. Ayat tersebut mengingatkan kekuasaan Allah sebagai Maha Pencipta, yang dengan penuh kebijaksanaan dan kebaikan-Nya menciptakan segala sesuatu dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Ciptaan-Nya Tidak Ada TandingUmat Muslim membaca al-Quran saat melakukan ibadah itikaf di sebuah masjid, di Peshawar , Pakistan, 22 April 2022. Itikaf adalah adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan biasanya dilakukan sepuluh hari terakhir Ramadhan. AP Photo/Muhammad SajjadDalam buku berjudul Agama Islam oleh Hindun Anwar, Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq diartikan sebagai Maha Pencipta atau Maha Menciptakan segala sesuatu yang tidak ada tandingnya. Allah sebagai Al-Khaliq adalah sumber dari segala keberadaan dan kehidupan di alam semesta ini. Tidak ada yang mampu menciptakan seperti Allah, dan segala yang ada dalam alam semesta ini adalah bukti kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya sebagai Maha Pencipta. ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺳَﺒْﻊَ ﺳَﻤَﺎﻭَﺍﺕٍ ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻷﺭْﺽِ ﻣِﺜْﻠَﻬُﻦَّ ﻳَﺘَﻨﺰﻝُ ﺍﻷﻣْﺮُ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻦَّ ﻟِﺘَﻌْﻠَﻤُﻮﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ ﻭَﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗَﺪْ ﺃَﺣَﺎﻁَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋِﻠْﻤًﺎ "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu; dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." QS. Ath Thalaq ayat 56 Kesimpulannya, Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq dalam asmaul husna. Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya dengan sempurna, tanpa memerlukan bahan dan dengan keindahan yang tak terhingga. Maka, sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan memperindahnya sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika setiap umat Muslim mau mengamati ciptaan-Nya, akan diperoleh sebuah pemahaman tentang kebesaran, kebijaksanaan, dan keindahan Allah sebagai Maha Pencipta yang tiada tara. ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﺎﻟِﻖُ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ۖ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰٰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﻛِﻴﻞٌ "Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu." QS. Az Zumar ayat 62 Jamaah muslimah membaca Al-Quran usai melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat 26/5. Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1438 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 27 Mei 2017. TalloCara meneladani Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq adalah dengan menciptakan hal-hal baru yang lebih kreatif, inovatif, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Dalam buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna, dikemukakan proses terciptanya sesuatu memerlukan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, dengan meneladani sifat Al-Khaliq, diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Universitas An-Nur Lampung menggambarkan dengan lebih jelas bahwa kreatifitas berarti memiliki daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan. Setiap individu memiliki potensi untuk menciptakan sesuatu yang unik dan orisinal. Sebagai contoh, mobil Esemka yang dibuat oleh anak-anak Indonesia adalah bukti bahwa setiap orang memiliki potensi dalam menciptakan sesuatu yang ada dalam dirinya. Selain itu, cara meneladani Allah Maha Pencipta disebut Al-Khaliq melibatkan inovasi. Inovasi berarti memperkenalkan sesuatu yang bersifat pembaharuan atau kreasi baru. Maksudnya, inovasi menunjukkan adanya peningkatan pada bagian-bagian kreasi sebelum menjadi sesuatu yang baru dan lebih baik. Sebagai contoh, perkembangan teknologi lampu jalan yang dulunya hanya menggunakan listrik dari PLN kini banyak yang dialiri oleh energi surya, yang merupakan inovasi dalam bidang energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Selain menciptakan hal-hal baru, cara meneladani Allah Maha Pencipta juga dapat dilakukan melalui ilmu pengetahuan dan penemuan. Salah satu contohnya adalah Al-Khawarizmi, seorang matematikawan dan astronom Muslim abad ke-9. Ia dikenal sebagai penemu angka nol dan perhitungan aljabar yang dituangkan dalam buku berjudul Hisab Al-Jabr wa Al-Muqabala. Buku tersebut membahas tentang perhitungan aljabar dan persamaan, yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan matematika dan ilmu pengetahuan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
TlEEz8n.
  • lnxbigs0ru.pages.dev/350
  • lnxbigs0ru.pages.dev/188
  • lnxbigs0ru.pages.dev/48
  • lnxbigs0ru.pages.dev/19
  • lnxbigs0ru.pages.dev/326
  • lnxbigs0ru.pages.dev/178
  • lnxbigs0ru.pages.dev/186
  • lnxbigs0ru.pages.dev/174
  • lnxbigs0ru.pages.dev/80
  • dialah yang maha tinggi